SUMBER : KOMPAS
London, Jumat - Harga minyak turun hingga ke titik terendah dalam lima tahun terakhir karena permintaan menurun. Prospek perekonomian dunia yang suram membuat keputusan OPEC memangkas produksi hingga 2 juta barrel per hari seolah tidak berdampak apa pun untuk mencegah penurunan harga minyak.
Harga minyak jenis light sweet pada perdagangan Jumat (19/12) di London turun lagi sebesar 2,64 dollar AS menjadi 33,58 dollar AS per barrel. Minyak menyentuh harga tersebut terakhir kali pada 29 Juni 2004. Sementara harga minyak Brent naik 18 sen menjadi 43,54 dollar AS per barrel.
Harga minyak sempat mencapai titik tertinggi pada Juli lalu sebesar 147 dollar AS per barrel.
”Resesi global terus memangkas permintaan. Bahkan, setelah OPEC (Organisasi Negara Pengekspor Minyak) memangkas produksinya hingga 2 juta barrel per hari, harga minyak tetap menurun di bawah 40 dollar AS per barrel. Harga minyak tampaknya akan stabil di antara 35 dan 40 dollar AS per barrel,” ujar analis dari BetOnMarkets, David Evans.
Bahkan tim riset Merrill Lynch sejak awal bulan ini memperkirakan harga minyak akan turun hingga 25 dollar AS per barrel pada tahun depan. Adapun JP Morgan mengubah perkiraan harga minyak 2009 dari 69 dollar AS menjadi 43 dollar AS per barrel.
OPEC yang memproduksi 40 persen minyak mentah dunia sepakat untuk memangkas 2,2 juta barrel per hari. Akan tetapi, langkah tersebut tidak menghalangi penurunan harga minyak.
”Pemangkasan OPEC sudah diperkirakan dan diperhitungkan sebelumnya. Jika OPEC tidak memangkas sedemikian besar, harga minyak akan jatuh lebih dalam lagi,” ujar Clarence Chu, pedagang pada Hudson Capital Energy, di Singapura.
Selama bulan November dan Desember harga minyak terus menurun seiring dengan penurunan pertumbuhan perekonomian global. Penurunan permintaan di AS turun 10 persen dari Oktober hingga awal November, mengikuti penurunan penjualan mobil.
Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan pada tahun ini akan ada penurunan permintaan minyak sebesar 350.000 barrel per hari menjadi 85,8 juta barrel per bari atau turun 0,2 persen dari tahun 2007.
IEA juga memangkas perkiraan permintaan minyak di 30 negara berkembang anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) sebesar 290.000 barrel per hari tahun ini dan 210.000 barrel per hari pada tahun 2009.
Permintaan di negara non- anggota OECD akan naik 3,9 persen tahun ini dan 2,9 persen tahun 2009. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan IEA yang dibuat pada awal November lalu.
Masih menurut IEA, permintaan minyak global akan naik 0,5 persen pada tahun depan menjadi 86,3 juta barrel per hari. Perkiraan ini berdasarkan asumsi bahwa penurunan itu akan terjadi jika pertumbuhan ekonomi di negara OECD kembali membaik pada semester II-2009. Dana Moneter Internasional (IMF) juga memberikan perkiraan serupa.
Potong biaya
Turunnya harga minyak juga membuat perusahaan penerbangan memangkas biaya bahan bakar yang dibebankan kepada penumpang. Maskapai penerbangan Thailand, Thai Airways, mulai Jumat kemarin mengurangi biaya bahan bakar untuk rute internasional dan domestik sekitar 40 persen, dari 700 baht menjadi 400 baht.
Selain itu, banyak juga maskapai penerbangan di AS dan Eropa, seperti Austrian Airlines dan Lufthansa Cargo, dan Virgin Atlantic, yang juga memangkas biayanya.
Sementara itu, di China, pemerintah setempat memutuskan untuk menurunkan harga bahan bakar dalam negeri untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir.
Harga eceran minyak tanah turun 0,91 yuan atau Rp 1.496 per liter, diesel turun 1,08 yuan atau Rp 1.775 per liter. Pemerintah tidak memperlihatkan bagaimana penurunan itu akan berdampak pada harga bahan bakar yang bervariasi di China. Misalnya, di Beijing, minyak tanah berkualitas bagus berharga 6,78 yuan atau Rp 11.146 per liter. (AP/AFP/Xinhua/joe)
ARef: Nak cuit sikit.... kalau dulu...... sibuk nak banding2 harga jualan minyak ngan negara lain..... apa lagi shabery buih..... bandingkan.... ingat.... ada 30 sen subsidi...... keh3.... aku tunjukkanlah sikit, bandingan yang ada suatu ketika dulu (Jun 2008)!!!
0 comments:
Post a Comment