Sumbangan ~ Tolong Klik.... Thanks.

Friday, November 07, 2008

Hari-Hari Terakhir Sebelum Hukuman Mati ~ Malaysiakini

SUMBER : Pemuda Besut

A banner reading "Amrozi, Imam Samudra and Muklas are Mujahiddeen, not terrorists" hangs outside the house of Samudra's mother in Serang, Banten province November 6, 2008. Indonesian officials on Thursday told the family of one of the three militants sentenced to death for the 2002 Bali bombings to accept execution once it happens, a sign that executions will take place soon.


Members of Indonesian Mujahidin council (MMI) shout slogans during a protest in support of convicted Bali Bombers Amrozi, Mukhlas and Imam Samudra in front of attorney general's office in Jakarta on November 7, 2008. The families of the Indonesian Islamists on death row for the 2002 Bali Bombings have been told to "get ready" for the executions, a prosecutor said November 7.


Supporters of Bali bomber Imam Samudra ride a car to visit Samudra's family in Serang, Banten province November 6, 2008. Indonesian officials on Thursday told the family of one of the three militants sentenced to death for the 2002 Bali bombings to accept execution once it happens, a sign that executions will take place soon.
District Attorney Amri Sata walks after meeting with mother and brother of Bali bomber Imam Samudra at Imam's mother's house in Serang, Banten province, Indonesia, Thursday, Nov. 6, 2008. The three Indonesian militants on death row for the 2002 Bali bombings have exhausted legal options and could be executed within days.
A worker monitors prints of posters of Bali bomber Imam Samudra with his daughter at a printing shop owned by Samudra's relative in Banten, West Java November 6, 2008. The attorney general's office has said the three militants-- Imam Samudra, Mukhlas and Amrozi--would be executed in early November for their role in the 2002 nightclub bombings on the resort island in which 202 people died. The writing on the posters read, "Mujahideen, fight".
Hukuman mati tiga pengebom Bali: Keluarga diarah bersedia

[DIKEMAS KINI] TENGGULUN: Keluarga kepada tiga pengebom Bali yang telah menyebabkan kematian 202 orang pada tahun 2002 diarahkan “bersiap-sedia” dengan hukuman mati yang bakal dijatuhkan kepada ketiga-tiga militan itu - ditembak oleh skuad khas, dalam waktu terdekat, bulan ini.

Menurut laporan AFP, para pendakwa dan polis hari ini telah melawat abang kepada dua pengebom, Amrozi, 47, dan Mukhlas, 48, di perkampungan Jawa Timur dan memberikan memberi amaran agar mereka bersedia untuk “berita buruk”.

“Kami datang ke sini hanya untuk memberitahu mereka (keluarga) agar bersedia dengan hukuman mati yang akan dilaksanakan terhadap militan itu,” kata Ketua Pendakwa Daerah Irnensis selepas bertemu dengan keluarga tersebut selama 30 minit.

Dia bagaimanapun enggan mengulas lanjut bila hukuman ke atas tiga pengebom tersebut - Amrozi, Mukhlas dan Imam Samudra akan dilaksanakan.

Salah seorang ahli keluarga pengebom itu, Ali Fauzi berkata, keluarganya sudah bersedia dengan hukuman itu.

“Pihak pendakwa telah arahkan kami bersedia dan berkata agar tidak menantikan surat mengenai hukuman tersebut. Kami tidak ada masalah tentang hal ini,” katanya.

Media tempatan turut melaporkan bahawa kunjungan yang sama juga telah dibuat ke rumah keluarga Samudra di bandar Jawa Barat, Serang semalam.

Semua hukuman mati di Indonesia dilaksanakan oleh skuad penembak dan biasanya dilakukan di lokasi dan waktu yang tidak dinyatakan. Pesalah selalunya akan diberitahu tentang hari hukuman mereka tiga hari sebelumnya.

Helikopter juga telah disediakan untuk membawa mayat militan-militan itu kelak dari penjara Nusakambangan ke rumah keluarga masing-masing.

Tiga pengebom tersebut sebelum ini pernah berkata, mereka rela “mati syahid” untuk mencapai impian mereka mewujudkan utopia Islamik di Asia Tenggara.

- mSTAR

0 comments:

Post a Comment

Blog Stats